Sabtu, 29 Januari 2011

Askep HEG

HYPEREMESIS GRAVIDARUM

BAB I

PENDAHULUAN

Mual muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 % dari wanita yang hamil.
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester 1. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi 60-80% primi gravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dalam serum pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.    
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan itu, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan sehingga pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Diskripsi
           Hyperemesis gravidarum (HG)  adalah bentuk parah morning sickness , dengan mual berlebihan yang berhubungan dengan kehamilan atau suatu keadaan pada masa kehamilan dimana terjadi mual dan muntah yang berlebihan, kehilangan berat badan, serta terjadinya gangguan keseimbangan elektrolit. Terjadi pada 1-2% ibu yang pada masa kehamilannya mengalami morning sickness.
Umumnya gangguan mual muntah tersebut bisa berlangsung hingga minggu ke-20 kehamilan, yang ditandai dengan mual yang tidak terkendali serta muntah-muntah hampir dua puluh kali setiap harinya. Hyperemesis gravidarum tidak dapat dicegah namun ibu hamil dapat menjadi lebih nyaman jika mengetahui cara manajemen perawatan hyperemesis gravidarum tersebut.
Walaupun ada dugaan bahwa mual muntah yang berlebihan dapat memperbesar risiko terjadinya keguguran, namun kondisi tersebut sebenarnya lebih membahayakan si ibu. Ibu hamil bisa mengalami dehidrasi yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Dehidrasi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan organ hati dan ginjal. Biasanya dokter akan memberikan suntikan serta obat-obatan antimual untuk mengatasinya.
2.2. Etimologi
Hyperemesis gravidarum adalah dari bahasa Yunani hiper-, yang berarti berlebihan, dan emesis, yang berarti muntah, serta bahasa Latin gravida, berarti hamil. Oleh karena itu, hiperemesis gravidarum berarti "muntah berlebihan pada kehamilan."
2.3.Penyebabnya
          Hyperemesis gravidarum sampai saat ini masih belum diketahui dengan jelas faktor yang menjadi penyebab pastinya. Namun perubahan hormonal diduga memiliki kaitan dengan kejadian ini. Hypermemesis gravidarum lebih sering dialami oleh ibu dengan kehamilan multipel (kembar dua atau lebih) dan seorang wanita yang mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya mempunyai kemungkinan mengalami hyperemesis gravidarum pada kehamilan berikutnya.
          Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain telah dikemukakan oleh beberapa penulis.
  1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan ialah primigravidas, mola hydatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan karena keadaan tersebut chorionic gonadotropin hormone dibentuk berlebihan dibandingkan pada kehamilan biasa.
  2. Faktor-faktor organik yang dikemukakan ialah masuknya villi choriales dalam sirkulasi maternal, dan perubahan metabolik yang disebabkan oleh kehamilan, serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap faktor-faktor itu.
  3. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pula. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keseganan menjadi hamil.
2.4. Gejala dan tanda
Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik dengan hyperemesis gravidarum tidak jelas, akan tetapi apabila keadaan umum penderita terpengaruh, sebaiknya hal itu dianggap sebagai hyperemesis gravidarum.
Menurut gejala-gejalanya, hyperemesis gravidarum dapat dibagi dalam 3 tingkat :


  1. Tingkat 1.
Muntah yang terus menerus mempengaruhi keadaan umum penderita ; ia merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badannya menurun, dan ia merasa nyeri di epigastrium. Nadinya meningkat 100/menit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit mengurang, lida mengering dan mata cekung.
  1. Tingkat 2.
Penderita tampak lebih lemah lagi dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat, kadang-kadang suhunya naik sedikit dan mata sedikit ikterus. Berat badan menurun. Mata cekung, tensi turun, aseton dapat tercium dalam hawa pernafasannya.
  1. Tingkat 3.
Keadaan umum lebih payah. Muntah-muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi lebih kecil dan lebih cepat, suhu lebih meningkat, tensi lebih turun. Komplikasi fatal terjadi dalam susunan saraf pusat yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke.

          Pada keadaan yang parah perlu perawatan khusus karena hiperemesis gravidarum ini akan menyebabkan perubahan bahkan ganguan keseimbangan cairan dan elektrolit, defisiensi nutrisi, gangguan liver dan jaundise (warna kuning pada kulit, mata dan membran mukosa). Dan kehilangan berat badan ibu hamil yang berlebih dan kekurangan nutrisi berefek pada pertumbuhan janin.

2.5. Penatalaksanaan
Tujuan dari penatalaksaan ini diantaranya adalah :
  1. Menurunkan rasa mual dan muntah
  2. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
  3. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu hamil

         Cara yang dapat dilakukan untuk meringankan gejala-gejala saat dirumah adalah : Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual. Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.
Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit.
Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.
Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.
Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah. Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat. Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.
          Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil. Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter anda untuk pemakaiannya.
Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk membantu mengatasi rasa mualnya.
Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual anda.

2.6. Perawatan yang biasa dilakukan di Rumah Sakit antara lain :

  1. Isolasi.
Hanya dokter dan perawat/bidan boleh masuk ke dalam kamar penderita. Dengan demikian, penderita dilepaskan dari lingkungan yang mungkin merupakan sumber kecemasan baginya. Kadang-kadang dengan isolasi saja, mual dan muntah berkurang atau hilang tanpa pengobatan. Dengan beristirahat-baring penderita ditempatkan dalam kamar yang tenang dan berventilasi baik.
  1. Terapi psikologik.
Dengan segala usaha diyakinkan kepada penderita bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Bila keadaan mengizinkan, sebaiknya diusahakan menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor psikologis atau sosio-ekonomi yang dapat menjadi latar belakang muntah-muntah yang berlebihan itu.

  1. Cairan parenteral.
Segera setelah diagnosis dipastikan, kepada penderita diberikan infus intravena. Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan keluar. Suhu dan nadi diperiksa tiap 4 jam, juga tekanan darah. Jikalau dalam 24 jam tidak muntah lagi dan keadaan umum bertambah baik, dapat dicoba untuk memberi minuman, tergantung dari keadaan minuman dapat ditambah dan lambat laun dapat diberi makanan yang tidak cair.
  1. Penghentian kehamilan.
Adakalanya dengan terapi tersebut keadaan penderita tidak bertambah baik. Keputusan untuk melakukan abortus terafeutik sulit diambil oleh karena pada suatu pihak tidak boleh diambil terlalu cepat dan pada pihak lain tidak boleh menunggu sampai terdapat gejala-gejala yang menunjukkan kelainan irreversibel pada alat-alat vital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar